tag:blogger.com,1999:blog-88258406142004075242024-03-22T00:19:02.721+07:00Karya Mahasiswadunia akademik adalah dunia berbagi untuk memberi warna bagi diri maupun bagi mereka. warna ini diungkapkan dalam tulisan di blog ini agar selalu tersedia ketika mereka datang memerlukannyaUmi Proboyektihttp://www.blogger.com/profile/03885521268979651042noreply@blogger.comBlogger57125tag:blogger.com,1999:blog-8825840614200407524.post-47852108861416451482012-12-03T15:20:00.000+07:002012-12-04T08:51:18.526+07:00Tukang Sayur NextGenTukang sayur yang berkeliling mengunjungi rumah-rumah di perumahan adalah bagian dari kehidupan keseharian. Sering kali, para tukang sayur tidak hanya membawa apa yang dia sediakan untuk dijual dari rumah ke rumah, tapi juga menyediakan barang-barang pesanan dari pelanggan tetapnya. Sebaliknya, apa yang dibawa tukang sayur kadang tidak sesuai dengan apa yang dibutuhkan , atau barang yang diinginkan sudah habis terjual. Tukang sayur tidak mampu menyediakan barang selengkap-lengkapnya karena terbatasnya tempat di gerobaknya. Namun demikian keberadaan si tukang sayur ini penting untuk keberlangsungan hidup para pelanggannya. Jika tukang sayur sedang cuti berjualan maka para pelanggan terpaksa ke pasar atau supermarket atau warung terdekat untuk memenuhi kebutuhan dapurnya. <br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiowXj0vz-0-eola2LfzWtLK_l-EEl-eB9B2xYOIueoP-F0W-x0uh6stZJdQicxynSuxqP58M4uY0g_4HTtHYE8423-tsk84grw9cieMQbhpbS9fonYLPrUsiLHzOvHfkOFbz1besjlVqd8/s1600/history_peapod.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiowXj0vz-0-eola2LfzWtLK_l-EEl-eB9B2xYOIueoP-F0W-x0uh6stZJdQicxynSuxqP58M4uY0g_4HTtHYE8423-tsk84grw9cieMQbhpbS9fonYLPrUsiLHzOvHfkOFbz1besjlVqd8/s320/history_peapod.jpg" width="259" /></a>Ide pentingnya keberadaan tukang sayur yang dapat diandalkan mungkin jadi inspirasi suatu perusahaan di Amerika Serikat bernama Peapod (www.peapod.com). Sejak awal Peapod berjualan barang-barang supermarket, atau pasar tradisional secara jarak jauh, atau online, seperti cerita pada potongan sejarah Peapod yang mulai pada tahun 1989. Mereka delivery pesanan persis seperti tukang sayur, hanya saja mereka hanya mengantarkan apa yang dipesan, tidak berkeliling dari rumah ke rumah menjajakan barang mereka. Tahun 1996 saat Internet lahir Peapod meluncurkan websitenya. <br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgEuKhT1avHWz8Mkxzi-jSGdV2x5Uy8SCNTlv8TVSuSEorXL_JSlku6v9DVbOI-7hBxCTS8cVpxFovLqoof5RNupqa-9zp7Ds348T56UleUymJihO1Q4uIdIjrDGvMlQdG1grAqY4f91iC9/s1600/delivery_peapod.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgEuKhT1avHWz8Mkxzi-jSGdV2x5Uy8SCNTlv8TVSuSEorXL_JSlku6v9DVbOI-7hBxCTS8cVpxFovLqoof5RNupqa-9zp7Ds348T56UleUymJihO1Q4uIdIjrDGvMlQdG1grAqY4f91iC9/s320/delivery_peapod.jpg" width="320" /></a></div>
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhwgzeQCVnyjApKRDBCOYgGJN7GFX8fLNir8u39R0MAGLepxvRPcY-p70cKRPQ2_jNWPsZgleKRvIW5bBeNHJutiD54PK9ND7xl97-x3zx8JKhrC0YE0HVWnUr4G_yN8DzaUNqugwq9-vPp/s1600/android_peapod.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"></a>Fokus perusahaan ini adalah pelayanan terhadap pelanggan. Sejak awal, bisnis mereka sebenarnya jasa antar barang, mereka tidak produksi sendiri barang-barang itu, tapi menyediakan dan mengantarkannya untuk pelanggan. Mereka fokus pada bagaimana membuat pelanggan loyal pada mereka dengan memberi layanan yang membuat para pelanggan nyaman. Dengan adanya website, informasi tentang barang-barang yang mereka sediakan makin mudah untuk disajikan. Tidak hanya itu, konsep operational CRM mereka tingkatkan dengan memberikan kemudahan untuk pelanggan menetapkan jadwal antar seperti pada tampilan penentuan jadwal. <br />
<br />
Peapod tersebar di berbagai negara bagian di Amerika (belum ada di Indonesia), dan sejak awal pelanggan memberikan informasi kode pos area tempat tinggalnya untuk Peapod menentukan cabang Peapod yang akan melayani permintaan atau pemesanan pelanggannya.<br />
<br />
Layanan kepada pelanggan tidak berhenti dengan pemanfaatan website saja, tetapi juga memanfaatkan smartphones untuk dapat mendekatkan diri ke pelanggan. Aplikasi Peapod berbasis android memungkinkan pemesanan dapat dilakukan melalui smartphones, dan aplikasi tersebut dapat diunduh di Google play.<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhwgzeQCVnyjApKRDBCOYgGJN7GFX8fLNir8u39R0MAGLepxvRPcY-p70cKRPQ2_jNWPsZgleKRvIW5bBeNHJutiD54PK9ND7xl97-x3zx8JKhrC0YE0HVWnUr4G_yN8DzaUNqugwq9-vPp/s1600/android_peapod.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="165" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhwgzeQCVnyjApKRDBCOYgGJN7GFX8fLNir8u39R0MAGLepxvRPcY-p70cKRPQ2_jNWPsZgleKRvIW5bBeNHJutiD54PK9ND7xl97-x3zx8JKhrC0YE0HVWnUr4G_yN8DzaUNqugwq9-vPp/s320/android_peapod.jpg" width="320" /></a></div>
Bisnis tukang sayur online versi NextGen ini dapat menjadi inspirasi para tukang sayur di Indonesia, atau memberikan ide kepada kaum muda entrepreneur bahwa ternyata jadi tukang sayur di jaman informasi begini keren juga. Ada yang mau mencoba?<br />
<br />
Sumber : Peapod (www.peapod.com)<br />
<br />Umi Proboyektihttp://www.blogger.com/profile/03885521268979651042noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-8825840614200407524.post-12391936161554432872011-09-07T10:16:00.000+07:002011-09-07T10:16:12.272+07:00Kena TipuTernyata sering atau lamanya menggunakan search engine di Internet tidak senantiasa sejalan dengan meningkatnya kekritisan seseorang. Mendapatkan informasi dari Internet memang sudah menjadi hal biasa. Banyak orang percaya bahwa apapun ada di Internet, karena itu sebagian dari mereka mencari informasi di Internet untuk banyak alasan dan kebutuhan. Sayangnya, tidak semua yang cukup menyadari bahwa beragam orang dengan beragam maksud dan tujuan mempublikasikan informasi di Internet. Jika hanya menerima saja apa yang ditemukan tanpa mempertanyakan dan menelaah lanjut siapa yang menulis, apa yang ditulis, dan apa tujuannya membagikan informasi tersebut maka kemungkinan informasi tersebut tidak dapat dipastikan kebenarannya. Kalau informasi itu tidak benar, berarti tertipu.<br />
<div>
<br /></div>
<div>
Siapa orangnya di dunia ini yang rela ditipu? Pasti tidak ada, tapi nyatanya ketika percaya saja apa yang ditulis orang dalam blog, di wikipedia atau di website lain. Apakah sudah menelaah siapa yang menulis, apa tujuannya, apakah isi selaras dengan sumber informasi lain, bagaimana dengan kekiniannya, dan adakah tautan-tautan yang ada sejalan dengan isi yang disajikan? Kalau hal-hal ini tidak dilakukan atau tidak menjadi kebiasaan maka tertipu menjadi kemungkinan besar.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Ada saja mahasiswa yang masih menggunakan blog personal sebagai sumber informasi untuk artikel akademis tugas kuliahnya. Yang dilihat hanya informasinya yang sesuai dengan yang dicari, tapi tidak melakukan telaah apakah yang ditulis itu bersumber dari sumber teori yang sah atau tidak. Belum lagi tanpa periksa siapa yang menulis, apa profesinya, apakah bidang ilmunya sesuai. Ini bukan hal yang main-main. Informasi yang salah menyebabkan hal yang fatal. Seperti pernah ditemukan materi pembahasan di wikipedia tentang bagian tertentu dari tubuh manusia diulas dengan bahasa yang tampak formal dan akademis, ternyata selidik punya selidik penulisnya atau tepatnya yang memasukkan tulisan tersebut adalah seorang lulusan statistik dan prestasi terbaiknya dalam hal main game. Bayangkan jika mahasiswa prodi kedokteran belajar dari sumber-sumber seperti itu, apa jadinya dokter-dokter kita nanti? Apa jadinya kalau mahasiswa Teologi, calon-calon pendeta, tidak kritis, maka ajaran seperti apa yang akan mereka ajarkan? Kualitas yang sama akan dialami oleh mahasiswa dari program studi atau bidang ilmu apapun.</div>
<div>
<br />
Garbage in, garbage out. Kalau informasi yang diterima dan digunakan adalah informasi sampah, maka hasilnya pun sampah.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
<br /></div>
Umi Proboyektihttp://www.blogger.com/profile/03885521268979651042noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8825840614200407524.post-15578506699417842062011-02-07T11:48:00.002+07:002011-02-07T15:55:25.820+07:00Lowongan Part-Timer Baru di Perpustakaan UKDW : Asisten PDE-LIAsisten Pengelolaan Data Elektronik dan Literasi Informasi (PDE-LI). Ini dia jenis part-timer baru yang diperlukan di Perpustakaan UKDW. Untuk kesempatan menjadi asisten PDE-LI kami membutuhkan mahasiswa Teknik Informatika atau Sistem Informasi. Tidak bermaksud mengecilkan kemampuan mahasiswa di prodi lain, tapi karena baru pertama kali, maka kami baru bisa membayangkan bahwa pekerjaan yang berurusan dengan data elektronik akan lebih mudah dikerjakan oleh mahasiswa di kedua prodi tersebut.<br />
<br />
Untuk istilah pengelolaan data elektronik mungkin mudah untuk dimengerti, tapi istilah literasi informasi mungkin masih asing. Literasi informasi adalah kemampuan memanfaatkan informasi dalam berbagai format secara efisien dan etis. Nah, di perpustakaan akan ada kelas regular untuk mahasiswa belajar memanfaatkan informasi dan menggunakan secara efisien dan etis. Misalnya mengakses dan melakukan pencarian pada database e-journal, mengevaluasi sumber informasi di Internet, mengenal dan menggunakan search engine, memanfaatkan koleksi umum, referensi dan periodikal di perpustakaan atau menggunakan katalog online serta mencari buku di perpustakaan. Itu semua adalah sebagian dari urusan literasi informasi. Kalau jadi asisten berarti membantu yang mengajar kala kelas berlangsung. Secara rinci ini gambaran kerjanya :<br />
<br />
<ol><li>Membantu mengelola penggunaan lab literasi informasi sesuai ketentuan penggunaan lab</li>
<li>Membuat laporan penggunaan lab</li>
<li>Melayani pendaftaran kelas Literasi Informasi</li>
<li>Menjadi asisten kelas Literasi Informasi</li>
<li>Membantu kesulitan pengguna lab dalam menggunakan komputer</li>
<li>Melakukan pemeliharaan komputer di lab secara periodik maupun insidentil</li>
<li>Membantu melengkapi data elektronik: periodikal dan SInTA</li>
<li>Terlibat dalam proyek digitalisasi atau kegiatan khusus perpustakaan yang diatur secara khusus.</li>
<li>Bertanggung jawab kepada Staff Perpustakaan bagian Data Elektronik dan Lab, dan bagian Periodikal.</li>
</ol>Kami mencari 5-7 mahasiswa Teknik Informatika atau Sistem Informasi yang sedang skripsi atau mengambil matakuliah hanya 1 atau skripsi dan 1 matakuliah.<br />
<br />
Bersedia kontrak selama 6 bulan, tidak bekerja di unit lain atau di tempat lain, tidak mendapat beasiswa dari manapun, IPK >2.5, mahasiswa aktif registrasi (tidak cuti studi), dan mau bekerja shift (08.00-12.30 atau 12.30-17.00).<br />
<br />
Bagi yang tertarik dan memenuhi syarat silahkan menyerahkan :<br />
<ol><li>Surat lamaran yang ditujukan ke Kepala Perpustakaan UKDW dengan mencantumkan no ponsel dan email</li>
<li>Curriculum Vitae</li>
<li>Pas foto 2x3 atau 3x4 berwarna atau hitam putih</li>
<li>transkrip nilai terakhir</li>
<li>fotocopy KRS 1 lembar</li>
</ol><div>Kesemuanya diserahkan paling lambat tgl 18 Februari 2011ke <b>Bpk Sonny/ Ibu Titi di ruang staff lt 2 ruang baca</b>. Bagi yang lolos untuk wawancara kami SMS untuk hadir pada tgl 21 Februari 2011 di Perpustakaan UKDW.</div><div><br />
</div><div>Ayo bergabung. Yang skripsi jangan takut, Anda akan lebih semangat mengerjakan skripsi di perpustakaan sambil bekerja!!!</div>Umi Proboyektihttp://www.blogger.com/profile/03885521268979651042noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8825840614200407524.post-90498947953790412782011-02-05T22:22:00.000+07:002011-02-05T22:22:40.847+07:00Matakuliah Kerja PraktikMata kuliah ini termasuk paling laris di Program studi Teknik Informatika dan Sistem Informasi. Sudah menjadi tradisi bahwa mahasiswa-mahasiswa kedua program studi (prodi) tersebut punya kecenderungan untuk mengulang berkali-kali. Mengambil 1 kali saja tidak cukup. Serasa mata kuliah favorit saja, padahal sebenarnya paling mudah untuk dilupakan dan disingkiri. Nasib matakuliah ini di prodi lain tidak terdeteksi, semoga nasibnya lebih baik.<br />
<br />
Kalau disensus mengapa matakuliah ini sering jadi korban terabaikan, maka ada hal-hal yang menjadi karakteristik dari matakuliah ini di dua prodi tersebut. Matakuliah ini sangat bergantung sepenuhnya pada mahasiswa. Mahasiswa mencari tempat kerja praktek secara mandiri, mengerjakan proyek secara mandiri, tidak ada pertemuan rutin yang memaksanya bertemu dengan dosen pembimbing, mahasiswa konsultasikan proyeknya mana kala mereka pergi konsultasi.<br />
<br />
Sementara itu, matakuliah ini tampak mungkin dikerjakan waktu dilihat di awal semester saat registrasi. Menggoda untuk diambil begitu. Tampak mudah karena dikelola sendiri. Terasa tak terlalu berat karena tak ada tatap muka di kelas. Terlihat memberikan kebebasan. Karena itu matakuliah ini cenderung diambil bersamaan dengan matakuliah lain yang bertatap muka di kelas, dan mengandung banyak tugas mandiri maupun kelompok.<br />
<br />
Alhasil, saat semangat tak sesuai dengan kemampuan, matakuliah ini teronggok di KRS (Kartu Rencana Studi) lebih dari 1 semester. Tercantum, tercantum dan tercantum lagi. Tak dikerjakan, tak dilirik maupun dipikirkan. Sering kali, bahkan, matakuliah ini berubah menjadi BEBAN.<br />
<br />
Hal ini tidak berarti terjadi pada semua mahasiswa. Ada banyak juga mahasiswa yang sukses mengerjakan kerja praktik. Mereka fokus karena hanya kerja praktik dan 1 matakuliah yang diambil. Mereka mampu kerjakan karena mampu bagi waktu dan tenaga antara kerja praktik dan beberapa matakuliah yang mereka ambil bersamaan. Mereka selesaikan kerja praktik cukup 1 semester karena mereka mengerjakannya dan bertekad untuk menyelesaikannya.<br />
<br />
Tak ada hak dari dosen wali untuk menghalangi mahasiswa mengambil matakuliah ini bersamaan dengan matakuliah lain. Tetapi konsekuensi yang harus dijalani patut dinyatakan. Kala saran terdengar tak mendukung, itu karena harapan untuk menghasilkan hasil yang terbaik dalam waktu yang tertata dan terencana besar adanya.<br />
<br />
Jadi, ukurlah dirimu sendiri. Mampukah bertanggung jawab? Kemampuan ini tidak terjadi dalam 1 malam, ini masalah karakter. Terbentuk karena terbiasa, dan menjadi jati diri.Umi Proboyektihttp://www.blogger.com/profile/03885521268979651042noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8825840614200407524.post-23491225671518834502011-02-02T14:49:00.001+07:002011-02-02T17:53:08.412+07:00Lowongan Part-Timer Sirkulasi di Perpustakaan UKDWKhusus untuk mahasiswa UKDW yang sedang skripsi. Perpustakaan UKDW membuka peluang untuk bekerja sebagai PETUGAS SIRKULASI. Pekerjaannya adalah melayani peminjaman dan pengembalian buku. Kerja secara shift, 4 jam 30 menit per shift. Kontrak 6 bulan.<br />
<br />
Dari banyak pengalaman mereka yang bekerja di Sirkulasi, skripsi mereka banyak terdorong untuk dikerjakan, di sela-sela tidak ada transaksi, mereka mengerjakan skripsi. Melihat mahasiswa lain mengerjakan tugas atau skripsi di perpustakaan ternyata menjadi dorongan tersendiri untuk selesaikan skripsi. Karena itu kalau memang punya waktu dan berminat. Ayo isi lowongan part-timer di Perpustakaan UKDW. Masih dibutuhkan 4 (empat) orang!<br />
<br />
Ini syarat-syaratnya:<br />
<br />
<ol><li>Registrasi Aktif/ Registrasi Non Reguler dan Tidak Cuti Studi, pada semester genap 2010/ 2011.</li>
<li>Tidak sedang bekerja di unit lain di UKDW.</li>
<li>IPK sampai dengan semester gasal 2010/ 2011, minimal 2,5.</li>
<li>Bersedia memenuhi kontrak kerja selama 6 bulan.</li>
<li>Mau bekerja keras dan mampu belajar dengan cepat.</li>
<li>Bersedia bekerja dalam tim.</li>
<li>Hanya mengambil Skripsi dan tanpa mata kuliah.</li>
</ol><br />
<br />
Silahkan mengajukan Surat Lamaran kepada Kepala Perpustakaan UKDW dengan melampirkan:<br />
<br />
<ol><li>F.C. Transkrip Nilai s.d. semester gasal 2010/ 2011; 1 lembar</li>
<li>F.C. KRS semester genap 2010/ 2011; 1 lemb</li>
<li>Daftar Riwayat Hidup</li>
<li>FC. sertifikat kerja sukarela dari Biro III (Khusus untuk YKHD)</li>
<li>Pas photo ukuran 3x4; 2 lembar</li>
</ol><br />
Berkas Lamaran diserahkan kepada<b> Bapak Eryawan</b>;<br />
setiap hari kerja, pukul: 08.00 – 14.00 WIB, <b>paling lambat hari Rabu, tanggal 16 Februari 2011.</b>Umi Proboyektihttp://www.blogger.com/profile/03885521268979651042noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8825840614200407524.post-71567363859244284742011-01-30T14:41:00.004+07:002011-01-30T14:59:53.274+07:00Cari Judul Skripsi!<div style="text-align: justify;">Itu istilah yang sering digunakan mahasiswa untuk menyatakan kegiatan mereka mencari ide penelitian untuk skripsi. Yang dicari adalah judulnya, bukan ide dan masalah untuk penelitian. Entah bagaimana salah kaprah itu sudah menjadi suatu yang nikmat dan sah hingga sekarang. </div><div style="text-align: justify;">Mahasiswa-mahasiswa semester 6, 7 dan 8 (serta selanjutnya) yang sudah waktunya mengambil skripsi atau mulai menyiapkan diri untuk skripsi sejak awal semester sudah mulai menggelisahkan diri dengan mencari judul skripsi. Masing-masing punya caranya sendiri. Bagi yang masih mempersiapkan diri untuk mengajukan judul saja tanpa skripsi mungkin merasa waktu berpikir masih cukup lega hingga dapat mengorek ide dari berbagai sumber. Lain halnya yang sudah tak punya matakuliah lain kecuali skripsi dan belum punya judul sama sekali, tekanan psikis lebih besar. Ini menghasilkan kegiatan yang srudak-sruduk, kadang-kadang. Kala membaca, kegiatan yang tidak biasa bagi mereka, sudah amat melelahkan dan buat stress, maka dosen-dosennya adalah tujuan berikutnya untuk ditanyai: Pak, punya judul skripsi? Bu, minta judul skripsi donk? Makin banyak bertanya mereka kadang malah makin bingung akhirnya tak tahu lagi hendak kemana.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Sementara itu sebenarnya judul skripsi tersebar banyak menunggu untuk diolah, hanya saja apakah itu judul atau topik yang sesuai dengan bidang minatnya atau tidak. Setiap mahasiswa yang menjalani skripsi, salah satu tugas mereka di akhir bab, selain membuat kesimpulan, mereka juga harus menemukan saran. Saran yang mereka sajikan selayaknya adalah lanjutan skripsi dari yang mereka buat. Sekalipun kadang mereka tidak berhasil memberikan saran yang layak, mereka sudah memberikan saran yang berkaitan dengan judul mereka. Bagian inilah sering kali diabaikan oleh sebagian besar mahasiswa, entah karena tahu tapi tidak mengerti, tidak tahu atau tidak mengerti.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Saat ini sumber ide yang berada dalam saran-saran skripsi itu sudah terpampang jelas secara online di SInTA, <a href="http://sinta.ukdw.ac.id/">Sistem Informasi Tugas Akhir </a>yang beralamat di http://sinta.ukdw.ac.id. Untuk mendapatkan informasi saran itu, tidak perlu login atau masuk. Cukup cari topik-topik yang kira-kira diminati, lalu periksa bab terakhir dari skripsi dan temukan ide.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">SInTa memberikan akses teks penuh/ full text Bab 1, Bab 5 dan Daftar pustaka bagi pengguna umum . Mengapa bagian-bagian itu? </div><div style="text-align: justify;"><ol><li>Bab 1 atau Bab Pendahuluan adalah bab yang menjelaskan masalah yang menjadi fokus penelitian, batasan penelitian, metod e dan studi kasus. Bab ini membantu untuk verifikasi jika ada ide -ide yang mungkin mirip.</li><li>Bab 5 menyajikan kesimpulan dan saran. Saran berharga karena ada ide penelitian yang mungkin dapat dilakukan oleh pembacanya.</li><li>Daftar pustaka membantu pengguna untuk mendapatkan sumber informasi yang digunakan oleh pembuat skripsi. Jika mirip atau sama maka tidak perlu sulit untuk mendapatkan daftar pustaka.</li></ol><div>Karena itu, dari pada pusing dan tidak karuan, silahkan hinggap SInTA.</div></div>Umi Proboyektihttp://www.blogger.com/profile/03885521268979651042noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-8825840614200407524.post-90312225692254049552010-07-28T13:47:00.002+07:002010-07-28T15:29:57.497+07:00User ExperienceDemam Piala Dunia 2010 sudah lewat. Lagu Waving Flag sudah reda gemanya, dan goyangan asyi Shakira yang ber-Waka Waka mulai sirna dalam bayangan. Anak-anak masih semangat main bola di open space di lingkungan rumah mereka yang sangat terbatas. Pernik-pernik asesoris Piala Dunia 2010 seperti mug, kaos, boneka dan kaos mini berbendera negara-negara yang ikut Piala Dunia. Kaos mini itu masih saya lihat di salah satu supermarket besar. Saya tidak tahu harganya saat moment Piala Dunia 2010 berlangsung. Tapi yang jelas harga yang tertera di barcode itu sekarang sudah ada catatan tambahan beli 1 bonus 4. Harga sama dapat 5 buah.<div><br /></div><div>Apa yang berperan mengubah harga itu? Moment Piala Dunia 2010 sudah lewat. Ketika moment itu sudah lewat, maka asesoris atau atribut-atribut itu sudah ikut lewat masa popularitasnya. Mengenakan atribut pada momentnya memberikan rasa yang berbeda dibanding mengenakan atribut yang sama setelah moment itu lewat. Rasa atau pengalaman tertentu penggunaan atribut atau barang disebut User Experience. Ternyata user experience itu mempengaruhi harga barang itu. Pasti beda rasanya menggunakan asesoris Piala Dunia 2010 pada momentnya dibanding setelah momentnya hilang.</div><div><br /></div><div>User Experience lain juga terjadi pada ponsel-ponsel tertentu yang memiliki warna yang berbeda dari warna lain yang sudah umum. Misalnya jika ada 2 warna ponsel PINK dan HITAM yang sama serinya, maka ponsel PINK bisa terjual dengan harga yang lebih dari yang HITAM. Kenapa karena RASANYA yang ditimbulkan oleh warna PINK berbeda. Teknologi boleh sama, rasanya berbeda.</div><div><br /></div>Umi Proboyektihttp://www.blogger.com/profile/03885521268979651042noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-8825840614200407524.post-88464139183138410442010-06-01T08:57:00.002+07:002010-06-01T11:30:20.150+07:00Nilai AkhirAkhir semester sudah tiba, dan masa koreksi sudah berakhir, paling tidak untuk sebagian dosen yang berusaha tepat waktu menyerahkan nilai. Koreksi ujian dan tugas-tugas mahasiswa memang pekerjaan yang luar biasa menyita waktu dan membosankan. <div><br /></div><div>Semester ini aku berhasil menyelesaikan lebih cepat koreksian tugas dan ujian karena sudah memulainya agak awal untuk tugas tertentu dan memberi mereka tugas kelas yang dapat dinilai saat itu juga. Salah satu matakuliah yang ku ampu sendiri berhasil menghasilkan 7 nilai tugas dan ujian selama 1 semester. Salah satu tugas presentasi individu secara privat: face-to-face. Seru juga melihat masing-masing mahasiswa saat itu presentasi tugasnya dan melihat langsung bagaimana mereka memamerkan ide dan menjelaskan asal-usul rancangan mereka.</div><div>Hasil dari matakuliah ini cukup menyenangkan, satu kelas berhasil lolos 100% sementara kelas yang satu lagi 99%.</div><div><br /></div><div>Selain mengajar 2 kelas dengan satu subjek, kelas lain saya ampu bersama rekan dosen lain. Kami berbagai materi di matakuliah yang mengajarkan bagaimana memulai ide untuk melakukan penelitian dan menuliskan ide-ide itu dengan bahasa Indonesia yang benar. Memang yang menjadi tantangan besar adalah menemukan ide. Menemukan ide dalam kepala tidak mudah ketika ternyata tidak cukup banyak yang sudah terekam dalam kepala atau kondisi informasi-informasi yang terekam belum menjadi pengetahuan karena kurang terlibat dalam konteks. Mengalami penemuan ide yang tak mudah, masih harus menuliskan ide itu ketika kondisi ide masih mentah belum lengkap. Ini menyebabkan kerut-kerut di dahi dan cenut-cenut di kepala mereka.</div><div>Rentetan tugas individu, sedikit tugas kelompok, dan paper-paper yang harus mereka buat semuanya melibatkan bagaimana mereka menuliskan dan menggunakan Bahasa Indonesia dengan benar. Tantangan yang besar bagi sebagian besar mereka, rupanya. Kebiasaan menggunakan bahasa gaul, bahasa SMS yang penuh singkatan dan kecenderungan memilih menggunakan istilah dalam Bahasa Inggris membuat kosakata dan susunan kalimat Bahasa Indonesia mereka dalam paper dan tugas lain yang dikumpulkan miskin.</div><div><br /></div><div>Di akhir semester setelah nilai-nilai dari dua dosen pengampu dikumpulkan, hasilnya sangat menarik. Mereka yang terkenal sebagai mahasiswa yang berprestasi karena rentetan nilai A yang mereka raih, justru di matakuliah ini kurang bersinar. Mungkin karena ini bukan matakuliah yang membahas minat mereka di bidang Teknologi Informasi kesayangan mereka, bukan matakuliah yang memerlukan ketrampilan teknis pemrograman, bukan matakuliah yang menantang logika mereka dengan cara yang mereka biasa rasakan. Kondisi ini cenderung membuat matakuliah ini mudah untuk disepelekan. Begitulah.... </div><div>Maka, di nilai akhir yang dikeluarkan hasilnya tidak seperti biasanya. Mereka yang langganan dapat A harus puas mempersilahkan teman-teman lain jingkrak-jingkrak karena nilainya lebih tinggi daripada nilai mereka yang langganan nilai A.</div><div><br /></div><div>Begitulah semester ini... </div><div><br /></div><div><br /></div>Umi Proboyektihttp://www.blogger.com/profile/03885521268979651042noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8825840614200407524.post-32820637912823672009-11-25T08:58:00.002+07:002009-11-25T09:09:01.350+07:00Grudak-gruduk Akhir SemesterMengikuti komentar dan status mahasiswa di PLURK dan FACEBOOK di akhir semester ini membuat saya geli. Ada-ada saja keluhan, semangat, dan kekonyolan yang mereka utarakan. Ada yang masih berjuang dengan sisa tenaga berharap masih ada kesempatan untuk mendapatkan hasil terbaik, ada yang sudah loyo dan pasrah, ada yang panik karena mulai menumpuk tugas-tugas yang harus diselesaikan. <div><br /><div>Sementara dosen-dosen juga tidak kalah panik, melihat tugas-tugas yang mereka berikan menjadi tumpukan tugas koreksi di akhir semester. Panik lagi ketika menghadapi kenyataan bahwa akhir semester ini adalah libura Natal dan Tahun Baru. Rugi rasanya jika liburan itu diisi dengan mengoreksi tugas-tugas dan hasil ujian mahasiswa. </div><div><br /></div><div>Mahasiswa semester akhir yang menyelesaikan tugas akhirnya juga mulai kebakaran dagu (karena gak punya jenggot) biasanya enggan ke kampus untuk konsultasi, tiba-tiba datang dengan rajin di hari terakhir, tidak hanya untuk konsultasi, tapi untuk minta tanda tangan tanda bahwa tugas mereka sudah layak untuk diujikan di pendadaran. Ini perbuatan umum yang sudah hampir pasti dilakukan oleh para mahasiswa veteran penyumbang setia kampus.</div><div><br /></div><div>Sementara karyawan, malah ada yang sibuk untuk memikirkan kapan mengambil cuti akhir tahun agar liburan Natal menjadi lebih lama. Itu hak mereka, tapi lihatlah betapa kontrasnya. Saya bilang ADA, tidak semua. hehehehehe.... </div><div><br /></div><div><br /></div></div>Umi Proboyektihttp://www.blogger.com/profile/03885521268979651042noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-8825840614200407524.post-78844022418634011202009-09-13T22:13:00.002+07:002009-09-13T22:19:06.845+07:00Kampus Bebas RokokSemangat semester baru ini diawali dengan pengumuman dan penetapan bahwa kampus adalah area bebas rokok. Hebat!! Hebat pengumumannya, tapi pada prakteknya, apakah pengumuman dan penetapan itu sudah cukup? Buktinya setiap hari di atrium Didaktos masih berkepul-kepul asap. Tidak salah mereka merokok di tempat yang memang setelah bersemester-semester menjadi tempat merokok bagi perokok. Area berikutnya yang berkepul asap adalah Koperasi. Untungnya kepulan asap itu ikut pindah ke area Koperasi yang baru sehingga Perpustakaan tidak berada di dekat area kumuh dan bau asap rokok.<br /><br />Penetapan kampus bebas rokok seperti apa implementasinya tidak jelas juga. Mestinya mulai ditertibkan dan disiarkan berkali-kali plus juga penetapan dengan tulisan BEBAS ROKOK di semua sudut kampus.<br /><br />Gak tahu ah.Umi Proboyektihttp://www.blogger.com/profile/03885521268979651042noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8825840614200407524.post-44368995207965350072009-01-12T15:43:00.000+07:002009-01-12T21:47:39.087+07:00Demam FacebookPertengahan semester yang baru saja berlalu, tepatnya kapan lupa, saya mulai join Facebook. Awalnya ragu-ragu karena Friendster saja sudah tidak lagi terjamah, kalau punya satu lagi apa jadinya. Begitu pikir saya awalnya. Tapi karena suami saya sangat semangat dalam berpromosi, maka akhirnya saya coba: nothing too loose.<div><br /></div><div>Dari lihat tampilannya, rasanya lapang, bersih, minimalis, aplikasi-aplikasi menarik yang dapat digunakan dengan mudah, informatif, dan ide-ide kerjasama antara teman menarik. Hal pertama yang membuat saya kagum adalah ketika saya mendapat informasi pada saat mengarahkan mouse ke foto. Ini karena ada tag-tag yang diberikan pada foto itu. Setiap orang yang mendapat tag pada foto itu akan menerima tampilan foto tersebut di dinding pribadinya. Fascinating!!</div><div>Lebih lagi, setiap orang yang dapat akses ke foto tersebut dapat memberi komentar. Perang komentar adalah hal yang menghibur dan menimbulkan kecanduan. Siapapun yang punya akses terhadap foto dapat menempatkan tag. Dengan begini, kalau ada orang lain tahu oknum-oknum yang kita tak kenal atau lupa pada foto tersebut, orang yang tahu dapat membantu.</div><div>Hal sederhana yang luar biasa. Ngobrol dengan cara lain.</div><div><br /></div><div>Perang komentar tidak hanya pada foto, tapi pada status yang dapat diubah-ubah sesuai dengan keinginan kita. Status ini betul-betul mengusik kita untuk menampilkan situasi, perasaan, kegiatan dan permasalahan yang kita hadapi. Tanpa disadari, kita jadi terbuka kepada orang lain, dan membuat orang lain terlibat dalam kehidupan kita. Tidak hanya orang-orang yang kita temui sehari-hari, tapi juga orang yang jauh dan jarang kita temui. Dengan begitu, banyak cara untuk menyapa orang. Termasuk menulis sapaan pada dinding teman kita, dengan aplikasi WALL. </div><div><br /></div><div>Menemukan teman lama adalah hal yang paling mengharukan. Di Facebook saya sudah menemukan teman-teman jaman SD dan SMP setelah terpisah 20 tahun lebih. Hiks.. hiks.. hiks... mengharukan betul, sampai menitikan air mata dan tertawa bahagia ketika akhirnya kami dapat langsung bicara lewat telpon, atau chatting dengan aplikasi lain sampai tengah malam. Belum lagi bernostalgia lewat foto-foto tempat tinggal kami dulu yang sekarang sudah tak berpenghuni dan terbengkelai, sekolah dan guru-guru SD kami yang sudah tua. Astaga, betapa kehidupan masa kecil kami dulu sungguh indah tak terkira. Bersyukur betul.</div><div><br /></div><div>[........hening dulu... karena sedang terharu..................]</div><div><br /></div><div>Nah, kalau ingin berbagi tulisan: puisi, artikel, temuan, link, berita/informasi terbaru, pengumuman, sindiran, luapan hati, dan sebagainya aplikasi NOTES dapat dimanfaatkan. Ini adalah aplikasi yang buat saya jadi alasan buat saya bahwa saya tetap bekerja walaupun ONLINE DI FB. Lewat Notes yang saya tulis, salah satunya tentang penyebab kegagalan kerja praktek, saya temukan banyak alasan yang membuat mahasiswa memilih untuk gagal KP. Tidak tanggung-tanggung, yang memberi komentar dan masukan adalah para alumni yang sekarang sudah berkarya demikian lama di dunia kerja. Mereka rela membuka luka lama, berbagi dengan jujur dan memberi tips bagi saya dan mahasiswa yang membaca tentang kerja praktek.</div><div><br /></div><div>Ini juga mengharukan.</div><div><br /></div><div>Notes juga saya gunakan untuk pasang pengumuman berhubung mereka-mereka yang terkait dengan pengumuman tersebut sebagian besar penghuni setia FB. Dengan begitu informasi dapat tersampaikan dengan baik.</div><div><br /></div><div>Kejadian terakhir yang rada mengenaskan dan menjengkelkan adalah tragedi nilai akhir semester. Di saat saya hampir selesai mengkompilasi nilai satu matakuliah, baru saya sadari bahwa daftar nilai tersebut terselip. Yakin terselip, tidak hilang, tapi terselip. Tapi masalahnya dimana kah? Di saat yang sudah genting itu. Tidak ada lagi sumber lain kecuali si pemilik nilai yang sebagian sedang pulang kampung untuk libur Natal dan Tahun Baru. Dokumen-dokumen nilai-nilai tersebut sudah saya kembalikan kepada mereka. Jadi bagaimana kontak dengan hampir 30 mahasiswa tersebut? Jawabannya adalah FB.</div><div><br /></div><div>Saya posting masalah saya dan daftar mahasiswa yang saya perlukan nilainya untuk melengkapi nilai yang terselip entah dimana itu. Dari satu dua orang yang bisa saya kontak di FB, saya dapat no ponsel satu demi satu. Lewat SMS dan YM, gak kalah aktifnya. Akhirnya dalam waktu sekitar 4-5 jam saya sudah mendapatkan semua no ponsel mahasiswa kelas itu, dan menelepon mereka satu persatu dengan harapan mereka mengingat dua nilai yang saya perlukan. Sebagian ingat, sebagian setengah ingat, sebagian tidak ingat. Apapun hasilnya saya punya kontak mereka. Akhirnya di hari terakhir pengumpulan nilai, tgl 5 Januari 2009, saya dapat mengumpulkan daftar nilai matakuliah tersebut dengan hanya 12 orang yang F (penanda belum lengkap) nilainya. Hari Sabtu 10 Januari 2009, nilai lengkap sudah, sehingga Senin 12 Januari 2009 saya dapat serahkan nilai ke BIRO AKADEMIK untuk memperbaiki nilai F.</div><div><br /></div><div>Hal yang menjengkelkan, mengharukan, menggemaskan dan menggelikan adalah hari Senin 12 Januari 2009 siang setelah menyerahkan nilai perbaikan, daftar nilai tersebut ditemukan di tumpukan berkas ujian-ujian matakuliah lain yang selama ini bersama saya.</div><div><br /></div><div>HAH!!!</div><div><br /></div><div>Untungnya saya tidak memilih untuk kecanduan dengan aplikasi lain seperti game atau memelihara "hewan" di FB, atau yang lain-lain. Cukup dengan berkomunikasi dan memperluas jaringan dengan orang lain. Ini saja sudah mencandu apalagi kalau dengan aplikasi-aplikasi lain.</div><div><br /></div><div>Banyak hal yang menarik lainnya di FB:</div><div><ol><li>bergabung dalam tim penerjemah FB versi bahasa indonesia adalah pengalaman lain lagi. Gila ide itu luar biasa. Tim work tanpa bayaran dengan sumber informasi yang luar biasa yaitu orang Indonesia sendiri. Ini social network yang fenomenal.<br /></li><li>berbagi kuis dan aplikasi lain </li><li>membuat grup sehingga dapat menemukan orang-orang yang memiliki kesamaan khusus, entah profesi, masa lalu, atau hobby</li><li>mengakses katalog perpustakaan pun dapat dilakukan di FB</li><li>merayakan hari Natal dengan ornamen dan kado natal maya/virtual lewat FB merupakan bentuk perhatian yang bisa menyentuh orang lain</li><li>FB membuat kita selalu ingat ulang tahun teman-teman kita, dan memastikan bahwa di hari ulang tahun kita, pasti ada teman yang memberi selamat.</li></ol>Daftar di atas masih panjang mestinya, tapi baru hal-hal di atas saja yang baru terekplorasi, mungkin berikutnya akan ada cerita lain.</div><div><br /></div><div><br /></div>Umi Proboyektihttp://www.blogger.com/profile/03885521268979651042noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-8825840614200407524.post-44376753472331701112008-11-14T11:23:00.003+07:002008-11-14T11:36:11.955+07:00Demam Facebook- Puisi Akhir semesterKetika lelah menghampiri diri<br />hasil karya dari keribetan sehari<br />panggilan penyegaran tak terpungkiri<br /><br />teman seperjuangan juga lelah<br />bicara dan berbagi sudah cukuplah<br />lalu dimana tempat mencari selah?<br />dipojok kampus, dalam lab yang pengap, dipembaringan kost, bolehlah<br />yang penting ada Facebook-lah<br /><br />bergurau, bercanda, bergosip, bercurhat, berinformasi<br />semua ada di FACEBOOK hihihihiUmi Proboyektihttp://www.blogger.com/profile/03885521268979651042noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8825840614200407524.post-19567682107230442932008-11-11T18:49:00.000+07:002008-11-11T18:51:04.315+07:00The Way You Look Tonight - Tony Bennett<div style="text-align: center; color: rgb(153, 51, 153);">Someday when I'm awfully low<br />When the world is cold<br />I feel a glow just thinking of you<br />And the way you look tonight.<br />Oh, but you're lovely with your smile so warm<br />And your cheek so soft<br />There is nothing for me to love you<br />And the way you look tonight<br />With each word your tenderness grows<br />Tearing my fear apart<br />And that laugh that wrinkles your nose<br />touches my foolish heart<br />Lovely, never ever change<br />Keep that breathless charr<br />Won't you please arrange it?<br />'Cause I love you<br /></div><div style="text-align: center;"><span style="color: rgb(153, 51, 153);"> Just the way you look tonight...</span><br /> </div>Umi Proboyektihttp://www.blogger.com/profile/03885521268979651042noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8825840614200407524.post-74241244971797379542008-10-30T21:23:00.003+07:002008-11-01T15:41:14.500+07:00Sudah Pada Loyo!Semester ini rasanya penuh sekali. Penuh sesak!!! Tidak cuma untuk mahasiswa baru yang termehek-mehek dengan kehidupan kampus yang hingar bingar dengan tugas yang seabrek dan dosen yang aneh-aneh, tapi dosennya juga ikut termehek-mehek dengan tugas-tugas tambahan.<br /><br />Siapa bilang dosen gak pada tertimbun tugas?<br />Ada yang sibuk dengan P3DM atau P2KM entah yang mana untuk semester ini aku tak tahu.<br />Ada yang sibuk urus service learning.<br />Ada yang berurusan dengan kompetisi untuk mahasiswa<br />Ada yang ketiban sampur urus PHK Institusi<br />Ada yang urus acara perayaan DIES NATALIS<br />Macem-macem sementara kuliah jalan terus<br /><br />Setelah TTS, memasuki minggu pertama kuliah, semangat kuliah sudah mulai meredup. Kuliah makin terasa sebagai beban. Yang sudah selesai teori, menjalani skripsi atau/dan kerja praktek juga mulai ngos-ngosan. Kebingungan, merasa di persimpangan, terasa mulai berat dan kompleks. Bertahan bukanlah hal yang mudah di akhir-akhir semester.<br />Badan rasanya sudah diseret-seret untuk masuk-keluar kelas.<br />Tugas-tugas tidak kunjung reda.<br />Tes tengah semester belum kelihatan hasilnya, buat deg-degan.<br />Kegiatan non-akademik juga tetap berjalan.<br />Berat ya jadi mahasiswa : mahasibuk karena mahatugas.<br /><br />Mahasiswa baru, juga sudah loyo. Masuk kelas dengan wajah kuyu, karena baru selesai dari kelas sebelumnya. Mendengarkan materi yang disampaikan dosen antar ada dan tiada. Bahkan ada yang tertidur sekalipun duduk paling depan. Wajahnya kusut, lesu, matanya merah. Seperti habis kerja berat dan kurang tidur. [Jadi gak enak mau negur].<br />Sementara yang lain jadi ribut sendiri, karena otak udah gak mampu menerima hal-hal serius lagi. Pengennya hal-hal yang menyenangkan dan ringan.<br />Wah, kalau sudah begini, dosennya harus putar otak untuk menjelaskan dengan ringan materi yang serius dan penting. Penjelasan atau ilustrasi juga harus diselingi humor, biar pada gak ngantuk.<br />Nah, kalau dosennya juga sedang berbeban berat karena banyak tugas yang jadi tanggung jawabnya, apa malah gak sama saja dengan mahasiswanya. Masuk kelas dan mengajar saja sudah suatu yang luar biasa di tengah kepenatan dan masih harus diharapkan riang-gembira, bersemangat, segar dan lucu! GIMANA CARANYA?<br /><br />Yah, itulah situasi akhir semester.<br />Yang ditunggu adalah libur Natal yang bakal sedikit lebih lama dari biasanya.<br />Long Weekend di awal Desember juga lumayan untuk istirahat dan retreat.<br />Jadi, supaya semangat lagi, berharap saja pada libur-libur itu segera datang...<br /><br />Hmmm.. ... liburan kali ini mau kemana ya??Umi Proboyektihttp://www.blogger.com/profile/03885521268979651042noreply@blogger.com5tag:blogger.com,1999:blog-8825840614200407524.post-51168645133968165962008-10-24T11:35:00.001+07:002008-10-24T11:35:43.680+07:00MyPersonality.info Badge<a href="http://othie.mypersonality.info" target="_top"><img src="http://badges.mypersonality.info/badge/0/10/107909.png" alt="Click to view my Personality Profile page" border="0" /></a><br /><img style="visibility:hidden;width:0px;height:0px;" border=0 width=0 height=0 src="http://counters.gigya.com/wildfire/IMP/CXNID=2000002.0NXC/bHQ9MTIyNDgyMjU5NDIyMSZwdD*xMjI*ODIyOTI4MjMzJnA9MTc5MDgxJmQ9Jm49YmxvZ2dlciZnPTEmdD*mbz*3N2Q5YWRlYTQ1Yzg*ZTU3YmJjZmY1MDFkODZjNmNiZQ==.gif" />Umi Proboyektihttp://www.blogger.com/profile/03885521268979651042noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8825840614200407524.post-4169764714347729092008-09-23T09:38:00.003+07:002008-10-03T23:43:22.391+07:00Keribetan Semester BaruIni bukan hanya semester baru, tapi juga tahun ajaran baru, sehingga perhatian banyak tertuju pada mahasiswa baru, baik strata 1 maupun strata 2. Ada 800an orang baru mendarat di UKDW tahun ajaran baru ini.<br />Berinteraksi dengan mereka di dalam kelas adalah pengalaman yang seru dan geli. Mereka yang baru saja melepaskan seragam SMAnya ini memasuki dunia perkuliahan dengan antusias dan penuh tanda tanya. Hal-hal yang mengganggu dan menjadi pertanyaan lumrah bagi mahasiswa baru:<br /><ol><li>jadwal kuliah yang berbeda dari jadwal SMA --> dianggap tidak teratur</li><li>tugas yang banyak</li><li>bingung atur waktu antara</li><li>matakuliah yang serem</li><li>dosen yang menimbulkan kecemasan karena gak jelas ngajarnya, strict dan membingungkan</li><li>gak ada test susulan</li><li>belum punya teman cewek</li><li>belum punya komputer sendiri</li><li>kuliah melelahkan, dan sering pulang malam</li></ol>Itulah sebagian dari keluhan mereka. Ada banyak yang merasakan bahwa SMA adalah masa-masa indah, tapi tidak ada yang bersedia mengulanginya dengan kembali ke SMA lagi.<br />Yah intinya ini masih dalam rangka eforia dan kekagetan.<br /><br />Di sisi lain, mahasiswa yang sudah tahun ke dua dan seterusnya melanjutkan hidupnya. Tugas-tugas yang menumpuk sudah tidak lagi diributi, tapi masih saja banyak tugas yang tidak dikerjakan dengan maksimal. Mungkin kebiasaan copy-paste masih terlalu sulit dilepaskan karena harganya mahal. Sudah mengurat nadi.<br /><br />Sisi kehidupan lain, pacar baru membuat hati dan wajah ceria sepanjang hari. Tidak punya pacar sudah jadi makanan sehari-hari. Pendekatan dengan adik tingkat membawa semangat baru. Terlibat proyek dengan dosen ternyata membawa kepusingan yang buat bangga dan kesadaran bahwa ilmu yang diberikan ternyata tidak sia-sia, dan ada cara baru untuk belajar.<br /><br />Gado-gado.Umi Proboyektihttp://www.blogger.com/profile/03885521268979651042noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-8825840614200407524.post-27242609048116109092008-08-15T14:33:00.003+07:002008-08-16T14:22:15.436+07:00Dendanya adalah TIDAK REGISTRASISudah menjadi peraturan bahwa salah satu syarat registrasi adalah tidak ada masalah keterlambatan pengembalian buku perpustakaan dalam batas waktu tertentu. Tanpa penyelesaian masalah ini, mahasiswa tidak registrasi sama sekali.<br />Ini hari terakhir masa batal-tambah registrasi, dan mahasiswa angkatan 2007 ini datang di akhir hari dan di akhir jam dengan masalah yang berat: 5 buku hilang, 2 sudah dapat dipertanggungjawabkan dan 3 yang lain tidak karuan situasinya. Dua dari 3 berada di tempat temannya, dan temannya sedang pergi. Satunya tidak dapat ditemukan. Keterlambatan pengembalian selama 6 bulan ini bukan di luar kesadarannya. Masalah utamanya adalah LUPA. Itu saja. Usaha di jam 14.30, 30 menit menjelang masa registrasi berakhir untuk semester ini, usaha terakhir adalah minta kebijaksanaan. Artinya adalah, minta dibebaskan untuk registrasi, lalu masalah diurus belakangan setelah registrasi. Ah, teknik itu sudah terlalu umum bagi kami. Yang terjadi biasanya urusan belakangan jadi betul-betul belakang dan akhirnya LUPA. Diblokir untuk tidak dapat pinjam buku selama 1 semester pun tak masalah bagi mereka, karena mereka sudah cukup bisa datang ke kuliah tanpa buku dan tanpa membaca buku. Sistem pembelajarannya memungkinkan itu.<br /><br />Lalu bagaimana? Masa 30 menit adalah masa kritis baginya, bukan bagi kami. Yang kami tahu koleksi yang jadi tanggung jawab kami harus dapat dipertanggung jawabkan. Itu saja.<br />Jadi kalau akhirnya tidak registrasi karena tidak dapat mengembalikan buku pada semester ini, ya apa boleh buat.<br /><br />Semoga ini jadi pelajaran bagi mahasiswa angkatan baru tersebut. Mengherankan, angkata baru saja sudah berani untuk lupa. Yang ini harga lupanya mahal.Umi Proboyektihttp://www.blogger.com/profile/03885521268979651042noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8825840614200407524.post-46395362498553909952008-07-20T15:07:00.003+07:002008-07-20T15:33:34.278+07:00In Christ Alone<span style="color: rgb(102, 0, 204); font-weight: bold;">Artist : Keith Getty & Stuart Townend</span><br /><br />In Christ alone my hope is found; He is my light, my strength, my song;<br />This cornerstone, this solid ground, Firm through the fiercest drought and storm.<br />What heights of love, what depths of peace, When fears are stilled, when strivings cease!<br />My comforter, my all in all—Here in the love of Christ I stand.<br /><br />In Christ alone, Who took on flesh, Fullness of God in helpless babe!<br />This gift of love and righteousness, Scorned by the ones He came to save.<br />Till on that cross as Jesus died, The wrath of God was satisfied;<br />For ev'ry sin on Him was laid—Here in the death of Christ I live.<br /><br />There in the ground His body lay, Light of the world by darkness slain;<br />Then bursting forth in glorious day, Up from the grave He rose again!<br />And as He stands in victory, Sin's curse has lost its grip on me;<br />For I am His and He is mine—Bought with the precious blood of Christ.<br /><br />No guilt in life, no fear in death—This is the pow'r of Christ in me;<br />From life's first cry to final breath, Jesus commands my destiny.<br />No pow'r of hell, no scheme of man, Can ever pluck me from His hand;<br />Till He returns or calls me home—Here in the pow'r of Christ I'll stand.<br /><br /><br /><p><span style="font-weight: bold; color: rgb(102, 0, 204);"> Artist : Brian Littrell </span><br /></p><p>In Christ alone will I glory, Though I could pride myself in battles won<br /> For I’ve been blessed beyond measure, And by His strength alone I’ll overcome<br /> Oh, I could stop and count successes like diamonds in my hands<br /> But those trophies could not equal to the grace by which I stand</p> <p>Chorus:<br /> In Christ alone, I place my trust<br /> And find my glory in the power of the cross, In every victory<br /> Let it be said of me, My source of strength, My source of hope<br />Is Christ alone</p> <p>In Christ alone do I glory, For only by His grace I am redeemed<br /> For only His tender mercy, Could reach beyond my weakness to my need<br /> And now I seek no greater honor in just to know Him more<br /> And to count my gains but losses to the glory of my Lord</p> <p>Chorus:<br /> In Christ alone, I place my trust<br /> And find my glory in the power of the cross , In every victory<br /> Let it be said of me, My source of strength My source of hope<br /></p><p>Is Christ alone<br /></p>Umi Proboyektihttp://www.blogger.com/profile/03885521268979651042noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-8825840614200407524.post-27123738367139723172008-07-15T11:36:00.003+07:002008-07-19T10:18:25.731+07:00Bu, Tersenyumlah!Baru kali ini ada permintaan sangat sederhana tapi <span style="font-style: italic; font-weight: bold;">kadang </span>sulit dilakukan yaitu <span style="font-weight: bold; color: rgb(51, 153, 153);">TERSENYUM</span>.<br /><br />Permintaan ini datang dari seorang mahasiswi yang selalu merasa seram dan takut untuk berkonsultasi denganku. Tugasnya memang tidak selesai dalam satu semester, lanjut ke semester berikut pun belum selesai. Jangan tanya kenapa tidak selesai, yang jelas alasan tidak konsultasi denganku adalah<span style="font-weight: bold;"> karena aku menyeramkan</span>.<br />Di semester ketiga untuk tugasnya yang sama itu, aku berkesempatan tanya apa yang bisa kulakukan agar tugasnya yang sudah berumur 3 semester itu selesai. Jawabannya adalah: <span style="font-weight: bold; color: rgb(0, 153, 0);">"Ibu cukup tersenyum padaku, supaya aku tidak takut bertemu Ibu"</span>. Rasanya ingin meledak tawaku, tapi berhasil kutahan dalam senyuman yang pasti aneh bentuknya. Baiklah, permintaan sederhana itu ku penuhi saat itu juga dan akan kulakukan, yang penting niatku adalah menolongnya agar tugas 3 semester itu selesai.<br /><br />Ternyata tidak mudah untuk mengatasi masalah non akademis dan non teknis. Kadang kala masalah non akademis dan non teknis justru lebih besar dari pada masalah akademis yang menuntut kemampuan daya pikir. Mahasiswa-mahasiswa itu semua punya kemampuan akademis di atas normal. Hanya saja tidak semua mau menggunakan kemampuan mereka dengan percaya diri. Tidak mau juga disebabkan karena harga yang harus dibayar tidak enak:<br /><ul><li>waktu belajar lebih panjang,</li><li>membaca buku lebih banyak, </li><li>berdiskusi dan bertanya dengan dosen <span style="color: rgb(153, 51, 153);">[sereem],</span> dan ...</li><li>menahan diri dari keinginan-keinginan membuang waktu <span style="color: rgb(255, 0, 0);">[beratnya jadi mahasiswa!]</span>. </li></ul>Beberapa dari mereka tidak bisa menerima dirinya tidak lebih pandai dari teman-temannya. Padahal ini bukan masalah kepandaian, ini masalah gaya belajar saja. Ada yang tahu bagaimana caranya memasukkan informasi yang baru ke dalam otaknya, ada yang belum tahu, sehingga nyangkut pun tidak.<br /><br />Kembali ke kisah mahasiswa yang minta senyumku. Sesudah ku terima syarat itu dan ku ingat baik-baik bahwa senyumku akan membuat tugasnya selesai <span style="color: rgb(204, 0, 0);">[hebatnya senyumku ini]</span>, aku menunggunya setiap kali jadwal konsultasi. Tapi dia tak juga datang, senyumku belum terpakai. Suatu kali dia datang, di akhir-akhir semester dan tidak dijadwal konsultasi. Lalu, aku berikan jadwal konsultasiku yang sudah aku tempel sejak awal semester. Aku tersenyum dan bertanya: "Sudah pernah baca jadwal konsultasi yang saya pasang sejak awal semester?"<span style="font-weight: bold; color: rgb(255, 0, 0);">[DENGAN TERSENYUM]</span>. Seperti yang kuduga, dia belum pernah tahu jadwal itu. <span style="font-size:180%;"><span style="color: rgb(51, 51, 255); font-weight: bold;"><br /><br />NO COMMENT!!!</span></span>Umi Proboyektihttp://www.blogger.com/profile/03885521268979651042noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-8825840614200407524.post-8608062023921972422008-06-24T09:05:00.003+07:002008-06-24T10:07:52.948+07:00KKK = Kalang Kabut KolokiumPusingnya meladeni mahasiswa yang kalang-kabut cari ide skripsi. Entah karena semangat, atau bingung, atau putus asa, semua dosen ditanyai tentang ide skripsi. Konsultasikan ide skripsi pun tidak tanggung-tanggung ke semua dosen. Tiap dosen dimintai pendapat tentang ide skripsi dan pengembangannya. Berhubung masing-masing dosen interest-nya berbeda, maka saran-saran pengembangan yang diberikan pun dipengaruhi minatnya. Karena itu tidak heran jika mereka jadi bingung dan bahkan beberapa kali ganti topik skripsi. Ide dari satu dosen dianggap mematahkan ide dari dosen lain, padahal belum tentu mereka bisa mengartikulasikan dengan benar ide yang mungkin baru saja mereka tahu atau dengar.<br /><br />Berburu topik yang baru dan aneh jadi pilihan bagi beberapa mahasiswa. Bagi yang punya modal pengetahuan akan topik tersebut, proses pengembangan topik dan membuatnya fokus pada rumusan masalah tertentu, beruntung. Namun bagi mereka yang tidak punya modal dan asal topiknya aneh agar diterima di kolokium, macet di pinggir jalan (belum sampai tengah jalan) dan harus berganti topik.<br /><br />Satu hal, semangat untuk dapat melewati sidang kolokium boleh diacungi jempol, hanya proses yang mereka pilih untuk dijalani itu yang terkesan kalang-kabut. Ketika mereka harus menerjemahkan ide-ide ke dalam tulisan, hasilnya masih tidak karuan: ide latar belakang masih lemah, hubungan antar paragraf tidak jelas, rumusan masalah belum menunjukkan apa yang hendak diteliti.<br /><br />Untuk menghindari kalang kabut, seharusnya mereka memulai dari diri sendiri. Interest atau minat pribadi sering menjadi modal dasar yang bagus untuk menggali sesuatu lebih dalam. Ide skripsi dapat datang dari mana saja ketika minat ini berperan sebagai pendorong. Seperti halnya saya yang bekerja di perpustakaan, menemukan banyak sekali ide-ide pengembangan perpustakaan baik yang membutuhkan teknologi informasi maupun yang tidak. Jadi situasi sehari-hari mendukung untuk timbulnya ide. Buku, artikel jurnal, atau artikel populer pun dapat menjadi sumber ide. Tentu saja ini sangat bergantung pada budaya membaca mereka. Internet juga sumber ide yang luar biasa, dan yang memerlukan budaya membaca juga.<br /><br />Ketika sudah mempunyai satu atau beberapa ide, ide tersebut dapat dikonsultasikan kepada dosen yang kira-kira punya minat pada ide tersebut. Ingat, bahwa masing-masing dosen punya interest, sekalipun tidak berarti dilarang untuk mengkonsultasikan ke dosen lain. Silakan melakukan brainstorming dengan beberapa dosen, dan hasil brainstorming tersebut dianalisis untuk menghasilkan topik yang lebih berfokus. Dari melakukan brainstorming dengan beberapa dosen, dapat diketahui dosen mana yang minatnya sejalan dengan topik skripsi. Dengan demikian konsultasi berikutnya lebih berfokus pada dosen yang sejalan dengan minat topik skripsi.<br /><br />Ingat, seperti halnya kita tidak dapat bekerja dengan perut kosong, hindari konsultasi ke dosen dengan otak kosong. Bawalah ide-ide dan kemungkinan-kemungkinan yang ditemukan sehingga terhindar dari keengganan dosen untuk memberi konsultasi dan terhindar dari kebingungan yang berkepanjangan.<br /><br />Kalang kabut Kolokium memang besar kemungkinannya untuk terjadi, tapi jangan kalang kabut terus donk.Umi Proboyektihttp://www.blogger.com/profile/03885521268979651042noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-8825840614200407524.post-8551166026480456892008-05-29T08:47:00.002+07:002008-05-29T09:26:53.315+07:00are you in the black list?Alkisah dulu ketika kami masih kuliah dan bergelut dengan banyak tugas-tugas kelompok, kami sekelompok mahasiswa TI mempunyai daftar hitam (black list) oknum-oknum yang tidak terhitung dalam kelompok tugas kuliah. Jumlah kami dalam kelompok itu ada sekitar 10-15 orang. Jika kebetulan kami semua atau sebagian dari kami mengambil kelas yang sama, maka ketika ada kerja kelompok, kami sudah tahu pasti siapa teman sekelompok kami. Jika masih kurang, maka kami akan mengajak teman lain dengan sangat selektif. Ini berpijak dari pengalaman kami bekerja sama dalam kelompok. Ada orang-orang tertentu yang memang tidak dapat diandalkan:<br /><ol><li>selalu ada alasan untuk tidak datang pada pertemuan kerja kelompok</li><li>berlagak jadi boss sebagai tameng tidak mau kerjakan bersama</li><li>hanya memberi sumber informasi dan merasa sudah memberi kontribusi</li><li>rajin kritik tanpa solusi</li></ol>Orang-orang seperti itu, dengan tegas tidak diterima di kelompok kami. Sekalipun kemampuan akademik kami tidak sama, kami saling dukung satu sama lain.<br /><br />Waktu berlalu, hari-hari itu sudah tertinggal belasan tahun, tapi kejadian di semester kemarin ini mengingatkanku lagi tentang tipe-tipe orang dalam daftar hitam itu. Sekelompok mahasiswa memutuskan untuk tidak membiarkan salah satu anggota kelompok mereka mendapat nilai tugas kelompok dengan alasan mirip seperti daftar di atas. Karena itu nilainya berbeda dari nilai rekan-rekan di kelompoknya untuk tugas kelompok yang sama. Dari teman-teman mereka lainnya, ternyata orang ini bermasalah di banyak kelompok tugas lainnya. Artinya dia termasuk dalam daftar black list. Oh.. begitu tho. Masih ada ya orang begitu?Umi Proboyektihttp://www.blogger.com/profile/03885521268979651042noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8825840614200407524.post-3582617470225479482008-05-28T09:19:00.004+07:002008-12-10T10:14:18.611+07:00Bekal Kuliah<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiQ3bnUgj2rAglGMMUeqqgma9CljfrPuF0McQXJI-rm180qXc8oiENqaNE3XSLdEBwnm2yjxsFhaBGdJ02PrTN93NqxmtzolIf8vBuOiyJF95ZJxzujPxfwl8Uv9eGNQHHi4rE43DLQ7TKY/s1600-h/DSC00526.JPG"><img style="margin: 0pt 0pt 10px 10px; float: right; cursor: pointer;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiQ3bnUgj2rAglGMMUeqqgma9CljfrPuF0McQXJI-rm180qXc8oiENqaNE3XSLdEBwnm2yjxsFhaBGdJ02PrTN93NqxmtzolIf8vBuOiyJF95ZJxzujPxfwl8Uv9eGNQHHi4rE43DLQ7TKY/s200/DSC00526.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5205257495053732466" border="0" /></a>Di saat situasi ekonomi terasa sulit dengan naiknya harga BBM dan barang, terutama bahan pangan pokok, maka wajar jika banyak orang mengeluh. Apa lagi hari-hari ini dimana tahun ajaran baru akan segera tiba. Perjuangan dan tantangan makin berat. Reaksi kita bisa bermacam-macam:<br /><ol><li>bersyukur karena paling tidak masih bisa hidup secukupnya atau seadanya, </li><li>biasa-biasa saja karena itu urusan orang tua, </li><li>kecewa lalu melakukan demonstrasi dengan bekal teriakan dan makian</li><li>putus asa, terima apa-adanya, tokh akhirnya semua orang mati hanya caranya saja beda-beda</li><li>berjuang selagi masih bisa, sekecil apapun harapan jadi semangat untuk berpikir dan bertindak</li></ol>Reaksi kita berperan pada hidup kita. Kalau hanya kecewa, banyak temannya dan tidak sulit untuk dilakukan. Lihat saja gambar pada suatu harian hari ini yang menunjukkan segerombolan mahasiswa yang berdemo membawa poster-poster yang penuh makian dan tidak bermakna. Misalnya poster yang menyatakan : "ADILI ANJING-ANJING KORUPTOR!" ini anehkan? Yang melakukan korupsi adalah orang yang mungkin memiliki anjing, seharusnya koruptornya yang diadili, bukan anjingnya. Lalu, kalau ada koruptor yang tidak punya anjing, bagaimana? Apakah anjing tetangganya yang akan diadili. Betul-betul tidak bermakna apa-apa, malah terkesan guyonan atau malah tidak berperikehewanan [hmmm... ada ya?]. Kecewa dan Marah boleh saja, tapi kalau mengaku kaum intelektual ya mustinya pakai logika.<br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjbroqhuHPG2v-mWkkE5xelur5X0c7itnTrY_vaqP6IJrU-D9u6F6voHgKTNTtGNDvKEafucQPn77ZgQ9XmjSPcZu2PfX0TdaABVSg5Qh38Q6tvTtG_LNnKJ79T4iHES9NeA17c-yqQp_U2/s1600-h/DSC00524.JPG"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjbroqhuHPG2v-mWkkE5xelur5X0c7itnTrY_vaqP6IJrU-D9u6F6voHgKTNTtGNDvKEafucQPn77ZgQ9XmjSPcZu2PfX0TdaABVSg5Qh38Q6tvTtG_LNnKJ79T4iHES9NeA17c-yqQp_U2/s320/DSC00524.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5205254613130676834" border="0" /></a><br />Kecewa dengan keadaan ekonomi yang tidak kunjung membaik, harusnya memicu kreatifitas dan semangat pantang menyerah. Seorang mahasiswa Sistem Informasi UKDW membuktikan semangat itu. Menyadari kondisi keuangan orang tua tidak memungkinkan, dia berjuang dengan kakaknya yang berkebun Strawberry di Purbalingga. Kiriman buah strawberry ke Jogya setiap hari disalurkan ke berbagai konsumen. Ini dia lakukan dengan semangat, sebesar semangatnya untuk kuliah yang menghasilkan prestasi yang membaik. Hasil kebun yang bagus-bagus itu menjadi modal baginya untuk meneruskan kuliahnya. Ini perjuangan hidupnya dan dia berusaha bertanggung jawab atas hidupnya. Ini namanya demonstrasi juga, bahwa seberat apapun situasi tidak akan buat dia menyerah, apalagi buat spanduk-spanduk penuh amarah yang gak logis, dan tidak memberi solusi.Umi Proboyektihttp://www.blogger.com/profile/03885521268979651042noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8825840614200407524.post-78290478498304599482008-05-16T15:44:00.005+07:002008-12-10T10:14:18.808+07:00Suprise!!!!<blockquote style="color: rgb(255, 0, 0);">"Saya mendapat keluhan dari seorang mahasiswa karena pelayanan pengembalian yang kamu kerjakan. Dia mengatakan bahwa dia dipaksa membayar sejumlah uang denda yang lebih dari seharusnya. Dia marah dan kecewa, sampai tidak mau lagi ke perpustakaan. Ini sangat merugikan. Dia bisa memberi promosi yang buruk tentang perpustakaan, juga tentang UKDW. Bagaimana kamu bisa bertanggung jawab terhadap ini.." </blockquote>dan .. bla.. bla.. bla.. seterusnya. Ini sekedar potongan dari teguran yang begitu panjang dari seorang kepala perpustakaan ke seorang part-timer sirkulasi. Part-timer tersebut merasa sangat kaget dengan teguran yang langsung ditujukan padanya. Padahal biasanya, secara prosedur, supervisor-nya lah yang biasanya bertugas seperti itu, tapi kali ini tidak. Kaget luar biasa. Merasa tidak pernah melakukan apa yang dikeluhkan. Tak tahu lagi bagaimana menjawab, seingatnya tidak pernah terjadi seperti itu apalagi di shift terakhir pada minggu ini. Pasti dia bisa mengingat lebih baik kalau baru saja terjadi. Tapi tidak ada kejadian itu, seingatnya. Wajahnya sudah pucat, gemetar tangannya. Dan..... kemudian, kepala perpustakaan itu berdiri dan meraih tangan kanannya sambil bilang: <blockquote><span style="font-weight: bold; color: rgb(51, 204, 0);font-size:130%;" >"Ya sudah!! Willy, SELAMAT ULANG TAHUN!!!"</span><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgT3A9HlPKVvWGhR4awYG3LlFr_q9szJhsj0yJpoRqpj2hwnyhjL4Ms6sJNqscWJLWhvWWz5O6tERcLxEsNUtcaVM-A72WRMLKxh48JsXeEgVKCJZJ9PdJ8l9DItTnkjr0Kkw1FYgmchagI/s1600-h/DSC00517.JPG"><img style="margin: 0pt 0pt 10px 10px; float: right; cursor: pointer;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgT3A9HlPKVvWGhR4awYG3LlFr_q9szJhsj0yJpoRqpj2hwnyhjL4Ms6sJNqscWJLWhvWWz5O6tERcLxEsNUtcaVM-A72WRMLKxh48JsXeEgVKCJZJ9PdJ8l9DItTnkjr0Kkw1FYgmchagI/s320/DSC00517.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5200901325362301154" border="0" /></a></blockquote> ha.ha.ha.ha.ha.ha.ha.ha....:)) Kasihan deh lu. Leganya dia, sekalipun telapak tangannya masih dingin dan berkeringat karena takut dan kaget. Jantungnya masih berdebar kencang karena kejutan ini. Ternyata ini ulah usil kedua yang dia terima di perpustakaan hari ini 16 Mei 2008, hari ulang tahun Willy. Ulah usil yang "sadis" sebelumnya sudah dia alami yaitu diceburkan di kolam ikan di Atrium Gedung Dikdaktos. Dia diangkut oleh 4 kawan sekerjanya di perpustakaan , dan diceburkan dengan sempurna di kolam itu sebagai tanda kasih dan perhatian mereka. Tak seorang pun dari staff perpustakaan mampu mencegah karena kejadian ini berlangsung selama staff perpustakaan mengadakan rapat yang sungguh amat serius dan tidak selesai-selesai.<br /><br />Sebagai pelega hati, dan pereda debar jantung, brownies manis tersedia untuk dinikmati bersama. Debar jantung sudah mulai teratur. Semoga kenangan manis bin gila ini bisa dikenang sebagai bukti kebersamaan, rasa kekeluargaan dan kekompakan para part-timer perpustakaan. Sekalipun mereka berasal dari daerah yang berbeda, program studi yang berbeda, dan honor yang berbeda di setiap awal bulan, mereka membuat suasana perpustakaan hangat, riang dan penuh warna. Bagi mereka pun, bekerja di perpustakaan adalah kesempatan untuk belajar bertanggung jawab, dalam pekerjaan dan studi. Skripsi lebih cepat selesai kalau disambi kerja di perpustakaan. Banyak yang membuktikan!!!<br /><br /><span style="color: rgb(51, 51, 255);">Selamat ulang tahun, Willy. Semoga skripsimu cepat selesai. Semangat!!!</span><br /><br />NB:<br /><span style="font-style: italic; color: rgb(102, 102, 102);">Terima kasih untuk Deby dan Titin dua cewek usil penyemangat terjadinya skenario ngerjain orang ulang tahun. Saking semangatnya pagi-pagi mereka sudah menyempatkan diri untuk memastikan bahwa kepala perpustakaan yang masih pusing dengan koreksi dan nilai akan mengerjai Willy seperti rencana beberapa hari yang lalu. Luar biasa, semangat ngerjainnya itu lho......</span>Umi Proboyektihttp://www.blogger.com/profile/03885521268979651042noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-8825840614200407524.post-3022492775319490922008-04-24T08:30:00.004+07:002008-12-10T10:14:18.995+07:00e-Govt Jogjakarta : Taman Pintar<span style="">Dewasa ini, teknologi berperan besar dalam segala lapisan masyarakat, termasuk anak-anak. <st1:city st="on"><st1:place st="on">Ada</st1:place></st1:city> baiknya bila teknologi dikenalkan sejak dini kepada anak-anak. Untuk itu, pemerintah <st1:place st="on">Yogyakarta</st1:place> telah membangun<span style=""> </span>‘Taman Pintar’. Taman Pintar merupakan sebuah sarana untuk mengenalkan ilmu pengetahuan dan teknologi kepada masyarakat, khususnya anak-anak yang dikemas dalam satu tempat pariwisata. Dalam tugas ini kami melakukan observasi terhadap dampak penggunaan teknologi informasi di Taman Pintar.<o:p></o:p></span> <p class="MsoNormal"><span style="">Bertempat di Jalan Panembahan Senopati 1-3, Taman Pintar terbagi menjadi beberapa area, dimana area utama yang kami observasi adalah Gedung Oval. Gedung Oval merupakan pusat pengenalan teknologi kepada masyarakat umum. Untuk masuk ke gedung ini, kami perlu membayar tiket sebesar Rp.3.000 per orang, namun untuk harga tiket anak-anak hanya sebesar Rp.2.000 per orang, dan untuk rombongan sekolah hanyalah Rp.1.500 per orang.</span><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiomd3BJitbqXjiLHMthlTxlE0mLMIDZ-FmnxUOyJWps48MLIeggHAilL_ywdCEGPaL0J5-KEBf6DUpRBFToOQlQUM_jKGpvZ2G6YMhq6wBanZXi0jUt_6XUoa54DR8ZMIfNXcro7mFQvY3/s1600-h/komas.jpg"><img style="margin: 0pt 0pt 10px 10px; float: right; cursor: pointer;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiomd3BJitbqXjiLHMthlTxlE0mLMIDZ-FmnxUOyJWps48MLIeggHAilL_ywdCEGPaL0J5-KEBf6DUpRBFToOQlQUM_jKGpvZ2G6YMhq6wBanZXi0jUt_6XUoa54DR8ZMIfNXcro7mFQvY3/s200/komas.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5192618720736314978" border="0" /></a></p> <p class="MsoNormal"><span style="">Di dalam Gedung Oval kami menemukan beberapa pemanfaatan teknologi yang ada, seperti permainan pengenalan ilmu pengetahuan dengan media komputer (computer game), penggunaan internet, pemantau aktivitas gunung Merapi, Google Earth dan pengenalan fisika melalui media interaktif. Terdapat pula sebuah televisi yang ditanam di lantai di area sebelah kanan pintu masuk. Televisi tersebut menampilkan film tentang angkasa. Namun sayangnya, penempatan televisi ini kurang menonjol dan menarik, sehingga ada kemungkinan tidak semua pengunjung menyadari keberadaannya.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="">Permainan-permainan komputer yang tersedia di Gedung Oval ternyata sangat menarik minat para pengunjungnya terutama anak-anak. Beberapa <a name="OLE_LINK2"></a><a name="OLE_LINK1"><span style="">computer game</span></a> yang tersedia adalah pengenalan tata surya, pengenalan telekomunikasi, pengenalan konstruksi bangunan, pengenalan teknologi komputer, pengenalan teknologi mesin, pengenalan zaman purba dan pengenalan dinosaurus. <st1:place st="on">Para</st1:place> pengunjung dimudahkan untuk memainkan computer games tersebut dengan alat pengontrol berupa joystick. Selain itu terdapat pula cara penggunaan joystick tersebut. Sebenarnya pengenalan ilmu pengetahuan melalui cara ini sangat lah menarik dan efektif, namun sayangnya ada beberapa permainan yang kurang menarik dan kurang berbobot. Misalnya permainan pengenalan teknologi komputer dimana pemain tidak diberi tantangan, hanya menekan tombol Next saja lalu muncul informasi-informasi tentang hardware komputer. Berbeda halnya dengan game pengenalan tata surya dan dinosurus. Pada game-game tersebut permainan yang ada lebih menantang untuk mendapatkan informasi pengetahuan yang ada. <span style=""> </span>Terdapat pula game dari IBM dengan nama Try Science. Game ini sebenarnya sangat menantang, informatif dan interaktif. Permainan ini mengajak kita untuk terlibat dalam sebuah eksplorasi seperti mencari fosil, dimana untuk mencapai tujuan eksplorasi tersebut kita perlu mengerjakan beberapa tahap yang berlandaskan ilmu pengetahuan terutama fisika. Namun sayangnya tingkat kesulitan permainan ini sangat lah tinggi, terutama karena tidak ada fasilitas bahasa <st1:country-region st="on"><st1:place st="on">Indonesia</st1:place></st1:country-region> (fasilitas yang tersedia hanya bahasa Inggris, Spanyol, Italia dan bahasa asing lainnya). Hal ini <span style=""> </span>menyulitkan anak-anak yang akan memainkan game ini terutama tidak pemandu yang mendampingi mereka. Kebetulan saat kami melakukan observasi, terdapat dua anak yang sedang memainkan game ini dan sangat kebingungan dengan bahasa yang harus dipakai serta cara memainkan permainan ini. Akhirnya mereka pun pergi dan tidak melanjutkan permainan ini. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="">Selain itu tersedia pula beberapa komputer dimana di dalamnya terdapat software interaktif yang menjelaskan tentang berbagai ilmu fisika seperti pengukuran dan vektor. Atensi pengunjung kepada hal ini sayangnya tidaklah tinggi. Kami rasa hal ini dipengaruhi juga oleh ketidaktahuan para pengunjung tentang cara pemakaian komputer. Hal ini juga kami temui pada area penggunaan internet dimana tidak ada satupun pengunjung yang terlihat memanfaatkan teknologi tersebut.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="">Salah satu teknologi yang sangat menarik perhatian kami dan juga para pengunjung adalah Google Earth. Pada stand Google Earth terdapat seorang pemandu yang memberikan penjelasan tentang penggunaan teknologi ini. Sayangnya versi yang ada adalah versi tahun 2004, sehingga keadaan yang ada tidaklah up to date. Plaza Ambarukmo belum lah terpeta, beberapa daerah kecil juga belum terpeta secara baik, seperti <st1:city st="on"><st1:place st="on">kota</st1:place></st1:city> Metro yang masih digambarkan dengan kumpulan batu. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="">Terdapat pula pemantauan aktivitas dan cuaca Gunung Merapi secara langsung yang dapat menyajikan informasi gunung merapi secara live. Alat pemantau Gunung Merapi ini diletakkan di Desa Kinahrejo (desa tempat tinggal Mbah Marijan).<br /></span></p><p class="MsoNormal"><span style=""><o:p></o:p>Fasilitas-fasilitas yang ada di Taman Pintar sebenarnya sudah mendukung pembelajaran teknologi informasi, namun alangkah baiknya apabila setiap rombongan pengunjung didampingi oleh satu tour guide yang dapat menjelaskan setiap fasilitas yang ada. Memang di beberapa stand sudah terdapat pemandu namun mereka tidak banyak membantu untuk fasilitas lainnya.</span></p><p class="MsoNormal">Ardhian-Agatha-Ivan mahasiswa Sistem Informasi UKDW<br /></p>komplain plagiarisme ke : othie@ukdw.ac.idUmi Proboyektihttp://www.blogger.com/profile/03885521268979651042noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-8825840614200407524.post-82109567740869292432008-04-21T08:16:00.003+07:002008-04-21T08:24:08.813+07:00Jogja e-Govt : Mobile Jogja 2740Seiring dengan berkembangnya kota yogyakarta sebagai kota pelajar dan salah satu kota tujuan wisata, maka kebutuhan masyarakat umum baik yang berasal dari luar ataupun masyarakat jogja sendiri atas informasi yang aktual dan akurat semakin meningkat. Informasi-informasi yang dibutuhkan secara cepat dan teraktual antara lain meliputi informasi layanan publik yang ada di kota jogja serta informasi-informasi yang berkaitan dengan potensi daerah yang ada di kota yogyakarta.<br /><br />Melihat perkembangan kota jogja yang semakin pesat dan kebutuhan akses informasi yang cepat bagi penduduknya maka pemerintah kota yogyakarta pada awal tahun 2005 mencanangkan peningkatan e-goverment di segala bidang pemerintahan dan pelayanan kemasyarakatan, yang diharapkan dapat menjadi batu loncatan untuk perkembangan teknologi informasi di kota yogyakarta dimasa yang akan datang. Isu yang muncul dari permasalahan kebutuhan informasi ini adalah bagaimana informasi tersebut dapat diakses kapan saja dan dimana saja kita berada, dengan tujuan agar didapatkan peningkatan kualitas dan efesiensi dalam penyebaran informasi.<br /><br /><span style="font-weight: bold;">Penerapan TI untuk penyelesaian masalah</span><br /> Pemerintah kota yogyakarta sebagai penyedia layanan publik, berusaha untuk mengakomodasi semua kebutuhan data dan informasi tersebut kedalam sebuah layanan aktual, cepat dan terjangkau oleh masyarakat luas dengan mengembangkan layanan Mobile Jogja. Mobile Jogja adalah sebuah sistem penyedia layanan dan informasi menggunakan handphone/telepon seluler berbasis SMS(short message service) untuk kepentingan internal pemerintahan ataupun warga masyarakat yogyakarta. Alasan Pemkot Yogyakarta menggunakan telepon seluler sebagai sarana penyampaian informasi, karena telepon seluler menjadi sarana alternatif komunikasi masyarakat yang dapat dengan cepat mengakses informasi yang akurat dalam waktu yang singkat dan murah.<br /><br /> Layanan ini lebih dikenal dengan nama Mobile Jogja 2740, layanan ini adalah hasil dari kerja sama Pemkot yogjakarta dengan Gama Tecno UGM yogyakarta dan seluruh operator selular seperti Indosat, Telkomsel, Telkom, dan Pro XL. Dalam pelaksanaannya layanan ini bekerja untuk pengembangan , pengelolaan, dan pemeliharaan data centre/pusat data untuk mendukung layanan Value Added Short Message Service(VASMS) yang dapat diakses melalui kode 2740 dan tidak terbatas pada operator layanan telekomunikasi. Layanan ini merupakan layanan terpadu yang dikelola oleh UPIK(Unit pengelola informasi dan keluhan) yang bertujuan untuk mengakomodir aspirasi dan keluhan yang ada di masyarakat Yogyakarta yang perlu mendapat perhatian dari pemerintah kota, sekaligus dengan nomor kode akses 2740 masyarakat jogja dapat mencari informasi mengenai kota Yogyakarta secara cepat dan murah. Layanan yang disediakan oleh Mobile Jogja 2740 dapat dilihat dengan mengetik ‘JOG INFO’ dan kirim ke 2740, layanan yang disediakan oleh Pemkot jogja meliputi info kota, hotel, sekolah, jalur bis, pesawat dll. <br /><br />Penerapan dari Program Mobile Yogya 2740 membawa hasil yang menguntungkan dan juga mempunyai kekurangan, Beberapa keuntungan dari fasilitas Mobile Jogja:<br /><ul><li>Masyarakat dimudahkan dalam mendapatkan informasi, </li><li>Layanan yang praktis, masyarakat dapat dengan mudah mengakses kapan saja dan dimana saja informasi dengan menggunakan layanan sms. </li><li>Menggali potensi-potensi daerah</li><li>Meningkatkan layanan publik </li><li>Memperlancar kegiatan bisnis</li><li>Mendorong proses digitalisasi data, hal ini dapat mendorong akselerasi implementasi e-Government secara keseluruhan</li><li>Meningkatkan brand image Kota Yogyakarta</li><li>Meningkatkan pendapatan daerah.</li></ul>Beberapa Kekurangan fasilitas Mobile Jogja:<ul><li>Tergantung pada sinyal operator handphone di tempat pengakses</li><li>Informasi yang ada, hanya informasi yang sudah terdaftar di pemkot Yogyakarta</li></ul><br />dilaporkan oleh : Edy Gunawan, Riki Yuldi, Heiritho NG<br />[keluhan plagiarisme ditujukan ke othie@ukdw.ac.id]Umi Proboyektihttp://www.blogger.com/profile/03885521268979651042noreply@blogger.com0