Kamis, Februari 28, 2008

Pengalaman Mengajar

Baru kali ini saya mengalami pengajaran satu matakuliah untuk mahasiswa dari 2 program studi [prodi] yang berbeda. Dengan bahan ajar dan beban tugas yang sama, saya memperhatikan bagaimana mahasiswa-mahasiswa di dua prodi ini bereaksi dalam menjalani proses belajar mengajar. Cara menyampaikan materi kurang lebih sama, perbedaan terjadi karena yang satu dihargai 3 sks, sementara yang lain 2 sks. Itu berarti kegiatan di satu kelas lebih lama dan waktu berinteraksi terhadap materi lebih longgar. Sementara di kelas lain, dengan jumlah mahasiswa lebih banyak, waktu berinteraksi terbatas pada 2 sks saja.

Setengah semester ini, kegiatan banyak berkaitan dengan pengungkapan ide, eksplorasi informasi dan menemukan ide baru untuk dijabarkan hasil interpretasinya. Materi yang disajikan lebih bersifat sebagai fasilitator yang stimulasi munculnya ide. Di sinilah tampak perbedaan bagaimana kedua kelas tersebut menangkap, menggeliat dan mengungkapkan ide.

Semangat kedua kelas ini awalnya sama tinggi. Maklumlah, materinya memang menjadi bekal mereka menjalani tugas maha besar di akhir studi mereka di prodinya.

Di kelas A ada kecenderungan [kalau saya bilang kecenderungan, maka artinya tidak semua berlaku seperti yang saya jabarkan]
  • mahasiswa memerlukan perhatian lebih dalam memahami suatu hal, dan mengerjakan apa yang harus dikerjakan. Ketika mereka mendapati apa yang dikerjakan belum mendekati standar yang ditetapkan, ada kecenderungan untuk tetap di tempat: GIVING UP. Sekalipun beberapa berusaha lebih baik dan malah berusaha memastikan apa yang dikerjakan sempurna, jumlahnya tidak seberapa.
  • hasil analisis mereka terbatasi oleh bahan yang diberikan
  • banyak bertanya karena kebingungan, karena belum menangkap dasarnya. Padahal materi sudah lalu dari hal dasar.
  • mereka yang mampu jauh di depan mereka yang tertinggal. Peer-to-peer tidak berjalan dengan lancar karena ada tembok label-label kelompok
  • perlu dibesarkan hatinya, karena sebagian merasa ada faktor X lain yang membuat mereka tertinggal, tak berdaya, tak menangkap apa yang dilontarkan, dan tak cukup baik dalam kinerja

Di kelas B menunjukkan kecenderungan yang berbeda:
  • kelompok mereka lebih kecil, terkesan individual
  • tidak banyak bertanya, tapi mereka mengerjakan lagi ketika mengetahui apa yang mereka kerjakan belum memenuhi standar
  • hasil analisis adalah hasil gabungan dari bahan yang diberikan dan pengamatan mereka secara praktis
  • ada persaingan antara mereka dalam menghasilkan ide
  • usaha untuk mengerjakan lebih ada
  • kelas bervariasi dari segi usia, dan kemampuan
Itu yang saya tangkap dalam setengah semester ini. Setengah semester selanjutnya, tugas mereka akan lebih berat, dan sangat bergantung pada kemampuan mereka. Saya hanya berharap bahwa pendampingan yang saya lakukan berguna bagi mereka.

Tidak ada komentar: