Senin, Maret 17, 2008

Rekonsiliasi

Bermasalah dengan diri sendiri sama sulitnya dengan bermasalah dengan orang lain. Lebih lagi jika masalah dengan diri sendiri membawa kita bermasalah dengan orang lain. Itu buat dunia jadi ruwet. Masalah yang ada di kalangan mahasiswa adalah masalah akademik [seharusnya] tapi nyatanya masalah akademik banyak dipengaruhi oleh yang tidak akademik atau intelektual. Putar-putarnya masalah inilah yang mau diuraikan atau paling tidak diungkapkan keruwetannya di acara Malam Keakraban Mahasiswa Sistem Informasi UKDW angkatan 2007. Biarpun judulnya Malam Keakraban, nyatanya acara berlangsung dari pagi sampai sore di hari berikutnya, total 32 jam. Mereka-mereka di foto kanan atas lah yang bertanggung jawab untuk acara-acara yang digelar: dari persiapan, pendaftaran, penyelenggaraan dan penyemangat bagi mahasiswa angkatan 2007 yang tidak punya gambaran tentang acara ini. Yang penting kudu ikut!!!

Nyatanya mereka menikmati acara-acara dari yang serius sampai yang gila-gilaan. Semua acara mengacu pada satu tujuan: rekonsiliasi dengan diri sendiri dan orang lain. Orang lain di sini lebih terkhusus dengan para asisten dosen atau kakak pengajar praktikum. Maklum, praktikum jadi suatu beban khusus lantaran di praktikum inilah kemampuan dan ketrampilan mereka kelihatan membanggakan atau memalukan.

Dimulai dengan sekedar mendengar curhat kakak-kakak kelas mengajak mereka untuk buka mata dan hati, ternyata tidak hanya mereka yang punya masalah akademik, tidak hanya mereka yang merasa gagal, dan tidak hanya mereka yang merasa tak mampu dengan momok PROGRAMMING. Kakak-kakak kelas mereka yang curhat tanpa malu itu terang-terangan buka borok mereka dan ternyata itu melegakan lalu bawa mereka berani untuk terang-terangan bicara tentang masalah mereka di praktikum di depan para asisten dosen yang gak kurang nekadnya.

Ada perbincangan di antara mereka, ada keluh kesah yang diungkapkan, dan yang paling indah adalah ada permintaan maaf dan pengakuan kesalahan di hadapan semua. Mengharukan dan membanggakan. Mereka tidak bertengkar, mereka tidak berselisih paham sekalipun ada yang wajahnya sudah seperti kepiting rebus [ berpipi tembem, dan kalau ketawa tak lihat siapa-siapa].
Adik-adik yang terkesima ini pun mau mengakui kalau terpaksa kasih contekan ke teman-temannya karena takut tak punya teman, mau mengakui kalau menyontek karena hanya ingin dapat nilai baik. Tapi mereka juga mengakui bahwa mereka tidak dapat apa-apa ketika hanya melakukan copy+paste program-program tugas praktikum.
Para asisten dosen juga mengakui kalau kadang kurang persiapan, tak mampu menjawab semua pertanyaan, tak ada waktu untuk koordinasi, kadang-kadang terlalu galak, atau bahkan kadang-kadang malah ajak main game alih-alih konsentrasi pada praktikum.
Semua uneg-uneg tumpah, dan tidak hanya kepada para asisten dosen, tapi juga kepada dosen. Intinya mereka semua sebenarnya normal dan baik-baik saja: sehat, dan gembira. Hanya saja mereka sering kali tidak menyadari banyak hal yang belum mereka lakukan: menata waktu lebih baik, mencoba lagi kalau belum bisa, berlatih dengan soal-soal yang sudah ada, bertanya, membaca buku dan belajar dengan gaya yang mereka suka. Tidak ada masalah dengan kepandaian mereka. Hanya mereka belum melakukan apa yang seharusnya mereka lakukan supaya kemampuan mereka yang terpendam itu muncul, bersinar dan membuat orang berdecak kagum !!!! Gile bener.
Jadi akhir dari uneg-uneg itu adalah kemesraan seperti foto kemesraan dua orang yang lain ortu tapi kok bisa mirip. Dua orang yang mirip dan lambang rekonsiliasi sudah dicapai antara praktikan dan asisten praktikumnya.
Acara penutup penuh dosa adalah permainan dengan air: lempar balon air, isi ember dengan air, makan semangka, gigit sendok, menyeberang dengan kayu-kayu, dan terakhir gigit koin dalam tepung [menjijikkan memang]. Ah.. muka mereka sudah tak karuan!!! Pertama kali mereka basah, setelah itu mereka penuh tepung, persis seperti mendoan.
Ini adalah kesempatan emas bagi para praktikan untuk melegakan hati dengan membuat basah para asistennya. KAPAN LAGI. Kalau sudah begini biarkanlah mereka lega dan merasakan kebebasan sebelum melanjutkan lagi perjuangan menjadi lebih baik. Setengah semester masih harus dijalani di semester ini. Masih ada harapan untuk memperbaiki performa diri semester ini. SEMANGAT sekalipun wajah sudah kayak mendoan.

Wajah-wajah mereka dapat dilihat lebih lengkap di album ini :
Makrab SI Angkt 2007

2 komentar:

Aggy mengatakan...

Halo Ibu!
Emang makrab kali ini seru banget ya Bu! Saya jadi terharu kemarin pas ndengerin lagu Makrab-nya. Bikin sedih banget. Ga kerasa saya sudah kuliah 3 tahun di sini. Rasanya pingin ngulang Makrab lagi!!!!
Yang jelas kalo ada Makrab lagi jangan lupa mbasahin Bu Umi yaaa...hahaha! Kemarin ga kena luo!!

O ya Bu, mbok mampir ke blog saya mymagicbeads.blogspot.com atau tempat saya dan anak-anak lainnya curhat-qta.blogspot.com
Semoga suka..

Aggy mengatakan...

O ya Bu ketinggalan...
ni blog saya yang satunya http://curhatgata.blogspot.com and kalo mao lihat foto-foto Makrab dari kita bisa dilihat di http://www.facebook.com/album.php?aid=32444&l=fb4d2&id=715848222
dan http://www.facebook.com/album.php?aid=32449&l=92a33&id=715848222